Rabu, 25 Juli 2012

TEORI KEPEMIMPINAN


TEORI KEPEMIMPINAN


Pengertian/ Definisi

       Proses mempengaruhi satu kelompok untuk mengarahkan usaha bersama guna mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan.
       Seni dan Ilmu mempengaruhi orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
        Salah satu dari sekian banyak definisi tentang kepemimpinan menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah “The Art of getting things done tought other people.”
        Berikut inil adalah dasar kepemimpinan yang telah diletakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam membangun peradaban baru , yang sesuai dengan fitrah manusia. Menurut Michael Hart yang dalam bukunya “Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah”, mengatakan bahwa “Muhammad tidak hanya memimpin agama semata, tetapi juga pemimpin duniawi. Dialah, Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun lingkup manusiawi.”
Lima tangga kepemimpinan, yaitu sebagai berikut :

1.    Pemimpin yang Dicintai.
Anda bisa mencintai orang lain tanpa memimpin mereka, tetapi anda tidak bisa memimpin orang lain tanpa mencintai mereka
2.    Pemimpin yang Dipercaya.
Seseorang yang memiliki itegritas tinggi adalah orang-orang yang dengan penuh keberanian dan berusaha tanpa kenal putus asa untuk dapat mencapai apa yang ia cita-citakan. Cita-cita yang dimilikinya mampu mendorong dirinya untuk tetap konsisten dengan langkahnya. Itegritas adalah sebuah kejujuran, kesesuaian antara kata-kata dan perbuatan yang menghasilkan kepercayaan.
3.    Pembimbing.
Seorang pemimpin yang berhasil bukanlah karena kekuasaannya, tetapi karena kemampuannya memberikan motivasi dan kekuatan kepada orang lain. Seorang pemimpin bisa dikatakan gagal apabila tidak berhasil memiliki penerus. Menurut salah satu Hadist Rasulullah yang terkenal bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan tingkatan ini :
1.    Anak yang  soleh, artinya sumber daya manusia yang berkualitas.
2.    Amal jariyah, artinya sarana dan prasarana.
3.    Ilmu yang berguna.
4.    Pemimpin yang Berkepribadian.
      Orang-orang besar mendefinisikan bahwa sebuah kesuksesan adalah sebagai keberhasilan yang mereka rebut atas usaha diri mereka sendiri. Pemimpin tidak akan berhasil memimpin orang lain apabila dia belum berhasil memimpin dirinya sendiri. Pemimpin harus sudah menjelajahi dirinya sendiri dan mengenali secara mendalam siapa dirinya. Sebelum dia memimpin keluar, dia harus memimpin ke dalam.
5.    Pemimipin yang Abadi.
      Seorang pakar berpendapat, “Yang telah saya temukan selama bertahun-tahun adalah bahwa pada umumnya orang-orang hebat yang kita kenang adalah mereka yang paling berkenan dihati kita. Mungkin mereka adalah orang-orang jenius dan kreatif dan intuitif. Atau, mereka yang mempunyai kesungguhan hati dan keberanian. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kejujuran emosi (hati) dan tidak mau hidup dalam keoura-puraan. Mereka mempunyai kemauan untuk memperbaharui keadaan, mempertanyakan aturan-aturan yang membedakan golongan, untuk mengulurkan kasih sayang, atau untuk mengucapkan kata-kata ramah. Mereka mempunyai standar sendiri dalam hal integritas dan terus mencari makna-makna hidup yang lebih dalam.
Azas Kepemimpinan Rasulullah SAW :  ( FAST )
F = Fathonah
A = Amanah
S = Shidiq
T = Tabligh
Berikut adalah cerita yang diambil oleh Ali bin Abi Thalib r.a. ketika bertanya kepada Rasulullah, dan dijawab :

Ma’rifat adalah modalku
Akal pikiran adalah sumber agamaku
Rindu kendaraanku
Berzikir kepada Allah kawan dekatku

Keteguhan perbendaharaanku
Duka adalah kawanku
Ilmu adalah senjataku
Ketabahan adalah pakaianku

Kerelaan sasaranku
Faqr adalah kebanggaanku
Menahan diri adalah pekerjaanku
Keyakinan makananku

Keyakinan perantaraku
Ketaatan adalah ukuranku
Berjihad perangaiku
Dan hiburanku adalah dalam shalat

Inilah yang menjadi dasar/landasan kepemimpinan Rasulullah, seorang pemimpin abadi.
       Dengan demikian derajat kepemimpinan seseorang akan banyak didominasi atau ditentukan sejauh mana penguasaan seseorang pemimpin terhadap segi-segi:
1.     Kesadaran terhadap pribadi dirinya, terhadap orang lain dan situasi.
2.     Kesadaran terhadap berbagai macam kesulitan yang dihadapi, persepsi dan komunikasi yang tepat.
3.     Kelenturan dan fleksibilitas mental.
4.     Kecakapan untuk memecahkan masalah.
5.     Kemampuan untuk mengambil keputusan.
6.     Kemampuan untuk bekerja.

Beberapa Teori tentang Kepemimpinan

Teori sifat

Berdasarkan teori sifat, keberhasilan seorang pemimpin akan ditentukan oleh dominasi sifat-sifat yang dimiliki, yaitu:
1.     Kondisi fisik (Physical Characteristiec)
a.     Tinggi badan         d.    Penampilan   
b.     Berat badan            e.    Bentuk badan
c.     Kesehatan              f.     Daya kerja (Energy)
2.     Kepribadian (Personality)
a.     Percaya diri (self Confidance)
b.     Berpengaruh (Dominance)
c.     Penuh kemauan, cita-cita (ambisition)
d.     Kematangan emosi, pengendalian diri
e.     Tekun (Parsistance)
3.     Memiliki kemampuan
a.     Kecerdasan
b.     Wawasan
c.     Kelancaran berbicara
d.     Keaslian (Origanality)
e.     Pengetahuan
f.      Kepandaian
g.     Memberikan pertimbangan dan keputusan
h.     Kemampuan untuk menyesuaikan diri (Adaptibility)

Teori Perilaku

Teori perilaku memfokuskan penelitian pada dua hal pokok, yaitu:
1.     Perilaku pemimpin
2.     Penampilan dan kepuasan bawahan
Studi teori  perilaku adalah berbagai macam perilaku pemimpin yang menimbulkan pengaruh terhadap penampilan dan rasa puas bawahan.
Kepemimpinan diidentifikasikan kedalam perilaku, yaitu:
1.     Mengutamakan tugas (Permphesis)
2.     Bertenggang rasa (Consideration)
3.     Membangkitkan kepercayaan (Inspiration)
4.     Penghargaan dan Pengakuan (Praise recognition)
5.     Kemungkinan pemberian imbalan atau penghargaan (Structuring reward contigencies)
6.     Partisipasi pengambilan keputusan (Decesion participation)
7.     Memberikan otonomi dan delegasi  (Autonomy delegation)
8.     Memberikan klasifikasi peranan pemimpin (Role clacification)
9.     Menetapkan tugas (Goal setting)
10.   Pelatihan (Training coaching)
11.   Penyebaran informasi (Information dissemination)
12.   Pemecahan masalah (Problem solving)
13.   Perencanaan (Planning)
14.   Koordinasi (Coordination)
15.   Fasilitas kerja (Work facilition)
16.   Wakil organisasi (Representation)
17.   Menciptakan suasana kerja (Interaction facilitation)
18.   Mengendalikan konflik (Conflict Management)
19.   Kritik, disiplin (Criticism, Discipline)

Teori Kontingensi

Seorang pemimpin yang baik menurut teori ini harus mampu membawakan perilakunya sesuai dengan situasi, mampu membawakan perilakunya sesuai dengan situasi, mampu melakukan bawahan sesuai dengan kebutuhan dan motif yang berbeda-beda.
Inti dari teori Kontingensi atau situasi adalah:
Perilaku pemimpin cenderung berbeda beda dari situasi ke situasi yang lain tergantung kepada tingkat kedewasaan bawahan.
Empat perilaku Kepemimpinan:
1.     Direktif, seorang pemimpin yang cenderung mengutamakan perintah, petunjuk dan pengawasan.
2.     Konsultatif, perilaku pemimpin yang cenderung bersikap melakukan komunikasi dua arah. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk menyampaikan keluhan dan perasaan.
3.     Partisipatif, pemimpin makin mendengarkan secara intensif kepada bawahan serta menciptakan komunikasi dua arah yang makin meningkat. Pemimpin turun kebawah bersama didalam menentukan pengambilan keputusan.
4.     Delegatif, pemimpin memberikan wewenang kepada bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan kewenangannya, sebab bawahan telah dianggap memiliki kecakapan dan kepercayaan untuk memikul tanggung jawab.

Kunci Kepemimpinan

Untuk mencapai keberhasilan mempengaruhi orang lain, maka seseorang harus dapat memberikan contoh dan teladan dalam sikap, perkataan dan perbuatannyaterlebih dahulu pada orang lain, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Dalam memberikan teladan kepada seseorang dalam bentuk perkataan lebih baik bila kita menyampaikan alasan yang  logis dengan cara simpatik dan tidak menyinggung.
Kepemimpinan ini bukanlah sikap yang mampu dicapai dalam sekejap. Kepemimpinan dilakukan secara bertahap, perlahan-lahan, hati-hati dan logis.

Mengapa kepemimpinan penting?

Karena kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Contohnya: seperti manusia memerlukan makanan, begitu pula dengan kebutuhan akan kepemimpinan ini adalah fitrah, namun hal ini tidak akan terbentuk selama masih ada belenggu.
Tujuh faktor yang dapat membelenggu God Spot (Fitrah) :
1.     Prasangka negatif
2.     Prinsip hidup
3.     Pengalaman
4.     Kepentingan dan Prioritas yang subyektif
5.     Sudut-sudut pandang
6.     Pembanding yang tidak obyektif
7.     Literatur-literatur
Enam prinsip (Mental Building) yang didasarkan atas Rukun Iman, yaitu :
1.    Membangun prinsip bintang (Star Principle) sebagai pegangan hidup. Adalah kepemilikan rasa aman intrinsic, kepercayaan diri yang tinggi, itegritas yang kuat, bersikap bijaksana, dan memiliki tingkat motivasi yang tinggi, semua dilandasi dan dibangun karena Iman kepada Allah SWT.
2.    Memiliki prinsip malaikat (Angel Principle) sehingga anda selalu dipercaya oleh orang lain. Adalah seseorang yang memiliki tingkat loyalitas tinggi, komitmen yang kuat, memiliki kebiasaan untuk mengawali dan memberi, suka menolong dan memiliki sikap saling percaya.
3.    Memiliki prinsip kepemimpinan (Leadership Principle) yang akan membimbing anda menjadi seorang pemimpin yang berpengaruh. Pemimpin sejati adalah seseorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain, sehingga ia dicintai. Memiliki itegritas yang kuat, sehingga ia dipercaya pengikutnya. Selalu membimbing dan mengajari pengikutnya. Memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten. Dan yang terpenting adalah memimpin berlandasan atas suara hati yang fitrah (God-Spot).
4.    Menyadari akan pentingnya prinsip pembelajaran (Learning Principle) yang akan mendorong kepada suatu kemajuan. Memiliki kebiasaan membaca buku dan membaca situasi dengan cermat. Selalu berpikir kritis dan mendalam. Selalu mengevaluasi pemikirannya kembali. Bersikap terbuka untuk mengadakan penyempurnaan. Memiliki pedoman yang kuat dalam belajar, yaitu berpegang hanya kepada Allah SWT.
5.    Mempunyai prinsip masa depan (Vision Principle) sehingga anda akan selalu memiliki visi. Selalu berorientasi pada tujuan akhir dalam setiap langkah yang dibuat. Melakukan setiap langkah secara optimal dan sungguh-sungguh. Memiliki kendali diri dan social, karena telah memiliki kesadaran akan adanya “Hari Kemudian”. Memiliki kepastian akan masa depan dan memiliki ketenangan batiniah yang tinggi, yang tercipta oleh keyakinan akan adanya “Hari Pembalasan”.
6.    Memiliki prinsip keteraturan (Well Organized Principle) sehingga tercipta suatu system dalam suatu kesatuan Tauhid atau prinsip ESA didalam berpikir. Memiliki kesadaran, ketenangan dan keyakinan dalam berusaha, karena pengetahuan akan kepastian hokum alam dan hokum social. Sangat memahami akan arti penting sebuah proses yang harus dilalui. Selalu berorientasi pada pembentukan system (sinergi), dam selalu berupaya menjaga system yang telah dibentuk.

Yang bagaimanakah kepemimpinan yang penting itu?

1.     Kepemimpinan adalah kepribadian yang menyebabkan sekelompok orang lain mencontoh dan mengikutinya. Kepemimpinan adalah kepribadian yang memancarkan pengaruh, wibawa sedemikian rupa sehingga sekelompok orang mau melakukan apa yang dikehendakinya.
2.     Kepemimpinan adalah seni, kesanggupan, atau tehnik untuk membuat sekelompok orang mengikuti dan mentaati apa yang dikehendaki membuat mereka antusias atau bersemangat untuk mengikutinya atau bahkan sanggup berkorban.
3.     Kepemimpinan merupakan penyebab kegiatan, proses atau kesediaan untuk mengubah pandangan atau sikap sekelompok orang baika dalam organisasi formal maupun informal.
4.     Kepemimpinan adalah suatu sarana, alat atau instrumen untuk membuat sekelompok orang mau bekerja sama, berdaya upaya mentaati segala sesuatu untuk mencapai tujaun yang ditentukan.
5.     Kepemimpinan adalah memprodusir dan memancarkan pengaruh terhadap sekelompok orang sehingga bersedia untuk mengubah pikiran, pandangan, sikap, kepercayaan dll. Kepemimpinan dalam organisasai formal, merupakan suatu proses yang terus-menerus, yang membuat anggota organisasi giat dan berusaha memahami dan mencapai tujuan-tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin.
6.     Kepemimpinan adalah bentuk persuasi (pendekatan), suatu seni membina kelompok oarng melalui human relation (hubungan kemanusiaan) dan motivasi yang tepat, sehingga tanpa rasa takut mereka mereka mau bekerja sama, memahami dan mencapai tujuan organisasi.
Kesimpulan:
Bahwa kepemimpinan sebagai proses menggerakkan atau mempengaruhi orang lain (sebagai sifat, kemampuan dan penampilan seseorang).
Kepemimpinan ini menyangkut:
a.     Ada keterlibatan orang lain dalam kegiatan mencapai tujuan.
b.     Ada faktor tertentu (lain) yang ada pada pemimpin.
c.     Adanya usaha bersamaan serta pengerahan berbagai sumber baik tenaga, dana, waktu maupun material.

Syarat Kepemimpinan    

Seseorang belum dapat disebut pemimpin apabila jiwanya bukan jiwa pemimpin.

Kualifikasi Pemimpin

Aktifitas seorang pemimpin pada dasarnya dirahkan demi tercapainya tujuan melalui kelompok (orang lain) atau anggota organisasi yang dipimpinnya. Oleh sebab itu pemimpin yang paling baik atau berhasil adalah seseorang yang mampu mempengaruhi bukannya hanya bawahannya melainkan juga rekan dan atasannya.

Tiga macam ciri seseorang yang berjiwa pemimpin

a.     Penglihatan sosial
b.     Kecakapan berfikir abstrak
c.     Keseimbangan emosi

Tugas pokok dan fungsi kepemimpinan

Secara umum tugas pokok dan fungsi seorang pemimpin ada empat macam:
a.     Merumuskan dan mendefinisikan misi organisasi
b.     Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi
c.     Mempertahankan keutuhan organisasi
d.     Menyelesaikan konflik

Tiga macam kelebihan yang dimiliki seseorang yang berjiwa pemimpin
a.     Kelebihan dalam fikiran
b.     Kelebihan dalam rohaniah
c.     Kelebihan dalam badaniah

Tujuan lain yang harus dicapai

1.     Keterbukaan                     6.    Ketahanan dan pertahanan
2.     Kekeluargaan                   7.    Ke-KAMI-an dan Ke-KITA-an
3.     Kekompakan                    8.    Kerapihan
4.     Kebersamaan                   9.    Keberanian
5.     Kesatuan dan persatuan   10.  Keindahan

Kriteria Keberhasilan

Untuk mengetahui apakah seseorang pemimpin berhasil dalam melaksanakan tugas, fungsi dan peranannya. Ada beberapa indikasi, yaitu:
a.     Dinamika organisasi
b.     Pengaruh atau kewibawaan pemimpin
c.     Sikap bawahan terhadap atasan

Azas Kepemimpinan

Azas adalah prinsip, landasan, dasar, patokan.
Azas-azas kepemimpinan adalah prinsip, landasan, dasar, patokan-patokan agar dapat menjalankan kepemimpinan dengan baik dan benar.
Tiga Azas utama adalah:
1.     Ing Ngarso sing Tuludo
Seorang pemimpin harus dapat tampil kedepan untuk memberikan teladan dan contoh yang baik kepada bawahan, rekan dan atasannya.
2.     Ing madya magun karso
Ditengah-tengah pasukan/ bawahnya seorang pemimpin harus dapat memberi semangat dan mengembangkan tekad para pasukannya.
3.     Tut wuri handayani
Bila seorang pemimpin berada dibelakang, dia harus dapat memberi dorongan (motivasi, tekad) kepada seorang maupun seluruh pasukan.
Delapan azas lainnya:
1.     Takwa kepada Tuhan YME
2.     Waspada Purba Wisesa (Waspada, awas, korektif) waspada dan mengawasi serta sanggup dan berani mengoreksi anak buahnya yang keliru.
3.     Ambeg Paraamarta, dapat memilih dengan tetap mana yang harus dilakukan.
4.     Prasaja, tingkah laku yang sederhana, tidak berlebihan.
5.     Satya (setia dan patuh) sikap loyal yang timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan keatasan, serta kesamping terhadap rekan-rekan.
6.     Gemi Nastiti, hemat dan cermat, yaitu kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu yang benar-benar diperlukan.
7.     Blaka, jujur/ Terbuka, yaitu kemauan, kerelaan, keberanian untuk mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya.
8.     Ikhlas, kemauan, kerelaan, keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukannya kepada generasi berikutnya.

Sifat-sifat Kepemimpinan, menjadi pemimpin yang baik

1.     Kekuatan jasmani yang baik
2.     Kekuatan rohani yang baik
3.     Semangat untuk mencapai tujuan
4.     Penuh antusias
5.     Ramah tamah dan penuh perasaan
6.     Integritas dan kejujuran
7.     Memiliki kecakapan teknis
8.     Menentukan keputusan
9.     Cerdas
10.   Kecakapan mengajar/ melatih
11.   Penuh keyakinan
12.   Keberanian
13.   Ulet dan tahan uji
14.   Adil
15.   Suka melindungi
16.   Penuh inisiatif
17.   Penuh daya tarik
18.   Simpatik
19.   Percaya pada diri sendiri
20.   Kecakapan menimbang
21.   Daya ingat yang baik
22.   Intelegensia yang baik
23.   Waspada
24.   Kegairahan
25.   Bertanggung jawab
26.   Rendah hati
27.   Kesigapan dan kecekatan
28.   Kesetiaan
29.   Penuh kebijakan
30.   Tanpa pamrih
31.   Memiliki humor yang segar
32.   Ketegasan
33.   Fleksibilitas
34.   Kemauan untuk mendengarkan
35.   Objektif
36.   Bersifat suka menolong
37.   Dan lain-lain


Fungsi Kepemimpinan , menjadi pemimpin yang baik

a.     Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin  (yang berjiwa pemimpin) perlu membuat perencanan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi dirinya sendiri.
b.     Fungsi memandang kedepan
Harus mampu meneropong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap segala kemungkinan
c.     Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini bukan saja oleh penyangkut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat tinggi, menengah, dan rendah dalam organisasi.
d.     Fungsi pengawasan
Fungsi kepemimpinan yang harus senantiasa meneliti kemajuan pelaksanaan rencana.
e.     Fungsi mengambil keputusan
Tidak ada penundaan dalam pengambilan keputusan. Bahkan ada yang tidak berani mengambil keputusan, karena hal ini tidak mudah dilakukan.
f.      Fungsi memberi hadiah
Selalu bersikap penuh perhatian terdahap anak buahnya. Pemimpin harus memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya.
Pemberian anugerah berupa ganjaran, hadiah, pujian, ataupun ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buahnya, sebab mereka merasa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.



g.     Fungsi menjalankan tugas
Seorang pemimpin harus dapat menjalankan tugasnya dengan baik, selain itu dia harus dapat menguasai/ menjalankan  apa yang menjadi tugas bawahannya.
h.     Fungsi Pemeliharaan
Seorang pemimpin harus dapat memelihara komunikasi yang baik dengan bawahan, rekan maupun atasannya.

Kemampuan Teknis Kepemimpinan

Untuk mewujudkan fungsi kepemimpinan seseorang pemimpin memerlukan (paling tidak ada tiga macam) kemapuan teknis, yaitu:
1.     Komunikasi
Komunikasi bertujuan untuk memberikan pengaruh kepada seluruh anggota aorganisasi agar mereka, baik secara perorangan  atau secara bersama, memahami misi atau tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
2.     Motivasi
Suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar mengarah kepada tercapainya tujuan organisasi
3.     Pengambilan keputusan
Adalah suatu proses pemilihan diantara tindakan-tindakan alternatif yang ada.
Sifat pengambilan keputusan dapat dikategorikan kedalam tiga hal:
u  Keputusan perorangan (otoritas)
u  Keputusan konsultatif
u  Keputusan kelompok (konsensus)

Fungsi Kepemimpinan Pancasila

Adalah sikap yang mencerminkan sikap konsisten dan konsekuaen dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila.
Kepemimpinan Pancasila hanya bisa diwujudkan apabila ada keterpaduan antara nilai-nilai luhur tradisional bangsa Indonesia yang diwariskan nenek moyang dengan nilai moderisme barat yang positif, yaitu berisi demokrasi, rasional efisiensi dan efektifitas.

Prinsip Astabrata

Prinsip Astabrata adalah prinsip yang dianut Presiden Republik Indonesia kedua, Presiden Soeharto.
Asta brata berarti:
Asta= delapan, Brata= pokok-pokok kepemimpinan
Jadi Astabrata adalah delapan pokok kepemimpinan
Prinsip Astabrata ini antara lain:
1.     Sifat Bumi, selalu menderma, memberi penghargaan kepada orang lain, rela berkorban termasuk dirinya sendiri.
2.     Sifat Air, pemaaf membuat senang orang lain, tidak mudah tersinggung, segera pulih kembali setelah mengalami hal yang tidak menyenangkan.
3.     Sifat Api, menindak tegas semua orang yang berbuat salah tanpa pandang bulu, dapat sabar dan marah tanpa terlihat.
4.     Sifat Angin, tidak pernah berhenti meneliti, memperhatikan manusia, dapat menjelma menjadi besar dan kecil, jalannya tanpa batas, pamrihnya tidak dapat ditandai, kalau ditolak tidak marah, kalau terkena tidak tersinggung.
Seorang pemimpin dapat menjadi besar bila dia sedang memimpin dalam menghadapi suatu masalah, dan menjadi kecil artinya dia menjadi sesama (sederajat) dengan bawahannya.
5.     Sifat Matahari, Tidak terburu-buru dalam mengambil suatu tindakan, merendah dalam tutur bahasa, tidak tergesa-gesa dalam memperoleh sesuatu, selalu berhati-hati, bisa membujuk dan merayu agar mudah dalam menguasai.
6.     Sifat Bulan, dapat membuat gembira semua orang, manis senyumnya, halus budinya, dan dapat memberi kegembiraan kepada seisi jagad.
7.     Sifat Bintang, tegas, tidak mudah tergoda, tidak gentar menghadapi cobaan, percaya diri, terus terang dan tidak menutup-nutupi.
8.     Sifat Mendung, adil dalam menggunakan kekuasaan, memberi hadiah bagi yang berjasa dan menghukum yang salah.  




2 komentar: