TEORI KEPEMIMPINAN
Pengertian/ Definisi
Proses mempengaruhi satu kelompok untuk mengarahkan usaha bersama guna
mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan.
Seni dan Ilmu mempengaruhi orang lain untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Salah satu dari sekian banyak definisi tentang kepemimpinan menyebutkan
bahwa kepemimpinan adalah “The Art of
getting things done tought other people.”
Berikut inil
adalah dasar kepemimpinan yang telah diletakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam
membangun peradaban baru , yang sesuai dengan fitrah manusia. Menurut Michael Hart
yang dalam bukunya “Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah”, mengatakan
bahwa “Muhammad tidak hanya memimpin agama semata, tetapi juga pemimpin
duniawi. Dialah, Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil
meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun lingkup
manusiawi.”
1. Pemimpin
yang Dicintai.
Anda bisa mencintai orang lain tanpa
memimpin mereka, tetapi anda tidak bisa memimpin orang lain tanpa mencintai
mereka
2. Pemimpin
yang Dipercaya.
Seseorang yang memiliki itegritas tinggi
adalah orang-orang yang dengan penuh keberanian dan berusaha tanpa kenal putus
asa untuk dapat mencapai apa yang ia cita-citakan. Cita-cita yang dimilikinya
mampu mendorong dirinya untuk tetap konsisten dengan langkahnya. Itegritas
adalah sebuah kejujuran, kesesuaian antara kata-kata dan perbuatan yang
menghasilkan kepercayaan.
3. Pembimbing.
Seorang pemimpin yang berhasil bukanlah
karena kekuasaannya, tetapi karena kemampuannya memberikan motivasi dan
kekuatan kepada orang lain. Seorang pemimpin bisa dikatakan gagal apabila tidak
berhasil memiliki penerus. Menurut salah satu Hadist Rasulullah yang terkenal
bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan tingkatan ini :
1. Anak
yang soleh, artinya sumber daya manusia
yang berkualitas.
2. Amal
jariyah, artinya sarana dan prasarana.
3. Ilmu
yang berguna.
4. Pemimpin
yang Berkepribadian.
Orang-orang besar mendefinisikan bahwa
sebuah kesuksesan adalah sebagai keberhasilan yang mereka rebut atas usaha diri
mereka sendiri. Pemimpin tidak akan berhasil memimpin orang lain apabila dia
belum berhasil memimpin dirinya sendiri. Pemimpin harus sudah menjelajahi
dirinya sendiri dan mengenali secara mendalam siapa dirinya. Sebelum dia
memimpin keluar, dia harus memimpin ke dalam.
5. Pemimipin
yang Abadi.
Seorang pakar berpendapat, “Yang telah
saya temukan selama bertahun-tahun adalah bahwa pada umumnya orang-orang hebat
yang kita kenang adalah mereka yang paling berkenan dihati kita. Mungkin mereka
adalah orang-orang jenius dan kreatif dan intuitif. Atau, mereka yang mempunyai
kesungguhan hati dan keberanian. Mereka adalah orang-orang yang memiliki
kejujuran emosi (hati) dan tidak mau hidup dalam keoura-puraan. Mereka
mempunyai kemauan untuk memperbaharui keadaan, mempertanyakan aturan-aturan
yang membedakan golongan, untuk mengulurkan kasih sayang, atau untuk
mengucapkan kata-kata ramah. Mereka mempunyai standar sendiri dalam hal
integritas dan terus mencari makna-makna hidup yang lebih dalam.
Azas Kepemimpinan Rasulullah SAW : ( FAST
)
F = Fathonah
A = Amanah
S = Shidiq
T = Tabligh
Berikut
adalah cerita yang diambil oleh Ali bin Abi Thalib r.a. ketika bertanya kepada
Rasulullah, dan dijawab :
Ma’rifat adalah
modalku
Akal pikiran adalah
sumber agamaku
Rindu kendaraanku
Berzikir kepada Allah
kawan dekatku
Keteguhan
perbendaharaanku
Duka adalah kawanku
Ilmu adalah senjataku
Ketabahan adalah
pakaianku
Kerelaan sasaranku
Faqr adalah
kebanggaanku
Menahan diri adalah
pekerjaanku
Keyakinan makananku
Keyakinan perantaraku
Ketaatan adalah
ukuranku
Berjihad perangaiku
Dan hiburanku adalah
dalam shalat
Inilah
yang menjadi dasar/landasan kepemimpinan Rasulullah, seorang pemimpin abadi.
Dengan demikian derajat kepemimpinan
seseorang akan banyak didominasi atau ditentukan sejauh mana penguasaan
seseorang pemimpin terhadap segi-segi:
1.
Kesadaran terhadap pribadi dirinya,
terhadap orang lain dan situasi.
2.
Kesadaran terhadap berbagai macam
kesulitan yang dihadapi, persepsi dan komunikasi yang tepat.
3.
Kelenturan dan fleksibilitas mental.
4.
Kecakapan untuk memecahkan masalah.
5.
Kemampuan untuk mengambil keputusan.
6.
Kemampuan untuk bekerja.
Beberapa Teori tentang Kepemimpinan
Teori sifat
Berdasarkan teori sifat, keberhasilan
seorang pemimpin akan ditentukan oleh dominasi sifat-sifat yang dimiliki,
yaitu:
1.
Kondisi fisik (Physical
Characteristiec)
a.
Tinggi badan d. Penampilan
b.
Berat badan e. Bentuk badan
c.
Kesehatan f. Daya kerja
(Energy)
2.
Kepribadian (Personality)
a.
Percaya diri (self Confidance)
b.
Berpengaruh (Dominance)
c.
Penuh kemauan, cita-cita (ambisition)
d.
Kematangan emosi, pengendalian diri
e.
Tekun (Parsistance)
3.
Memiliki kemampuan
a.
Kecerdasan
b.
Wawasan
c.
Kelancaran berbicara
d.
Keaslian (Origanality)
e.
Pengetahuan
f.
Kepandaian
g.
Memberikan pertimbangan dan keputusan
h.
Kemampuan untuk menyesuaikan diri
(Adaptibility)
Teori Perilaku
Teori perilaku memfokuskan penelitian
pada dua hal pokok, yaitu:
1.
Perilaku pemimpin
2.
Penampilan dan kepuasan bawahan
Studi
teori perilaku adalah berbagai macam
perilaku pemimpin yang menimbulkan pengaruh terhadap penampilan dan rasa puas
bawahan.
Kepemimpinan
diidentifikasikan kedalam perilaku, yaitu:
1.
Mengutamakan tugas (Permphesis)
2.
Bertenggang rasa (Consideration)
3.
Membangkitkan kepercayaan (Inspiration)
4.
Penghargaan dan Pengakuan (Praise
recognition)
5.
Kemungkinan pemberian imbalan atau
penghargaan (Structuring reward contigencies)
6.
Partisipasi pengambilan keputusan
(Decesion participation)
7.
Memberikan otonomi dan delegasi (Autonomy delegation)
8.
Memberikan klasifikasi peranan pemimpin
(Role clacification)
9.
Menetapkan tugas (Goal setting)
10.
Pelatihan (Training coaching)
11.
Penyebaran informasi (Information
dissemination)
12.
Pemecahan masalah (Problem solving)
13.
Perencanaan (Planning)
14.
Koordinasi (Coordination)
15.
Fasilitas kerja (Work facilition)
16.
Wakil organisasi (Representation)
17.
Menciptakan suasana kerja (Interaction
facilitation)
18.
Mengendalikan konflik (Conflict
Management)
19.
Kritik, disiplin (Criticism,
Discipline)
Teori Kontingensi
Seorang pemimpin yang baik menurut teori
ini harus mampu membawakan perilakunya sesuai dengan situasi, mampu membawakan
perilakunya sesuai dengan situasi, mampu melakukan bawahan sesuai dengan
kebutuhan dan motif yang berbeda-beda.
Inti
dari teori Kontingensi atau situasi adalah:
Perilaku
pemimpin cenderung berbeda beda dari situasi ke situasi yang lain tergantung
kepada tingkat kedewasaan bawahan.
Empat
perilaku Kepemimpinan:
1.
Direktif,
seorang pemimpin yang cenderung mengutamakan perintah, petunjuk dan pengawasan.
2.
Konsultatif,
perilaku pemimpin yang cenderung bersikap melakukan komunikasi dua arah.
Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk menyampaikan keluhan dan perasaan.
3.
Partisipatif,
pemimpin makin mendengarkan secara intensif kepada bawahan serta menciptakan
komunikasi dua arah yang makin meningkat. Pemimpin turun kebawah bersama
didalam menentukan pengambilan keputusan.
4.
Delegatif,
pemimpin memberikan wewenang kepada bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugas
sesuai dengan kewenangannya, sebab bawahan telah dianggap memiliki kecakapan
dan kepercayaan untuk memikul tanggung jawab.
Kunci Kepemimpinan
Untuk
mencapai keberhasilan mempengaruhi orang lain, maka seseorang harus dapat
memberikan contoh dan teladan dalam sikap, perkataan dan
perbuatannyaterlebih dahulu pada orang lain, baik secara langsung maupun secara
tidak langsung.
Dalam
memberikan teladan kepada seseorang dalam bentuk perkataan lebih baik bila kita
menyampaikan alasan yang logis dengan
cara simpatik dan tidak menyinggung.
Kepemimpinan
ini bukanlah sikap yang mampu dicapai dalam sekejap. Kepemimpinan dilakukan
secara bertahap, perlahan-lahan, hati-hati dan logis.
Mengapa kepemimpinan penting?
Karena
kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Contohnya: seperti
manusia memerlukan makanan, begitu pula dengan kebutuhan akan kepemimpinan ini
adalah fitrah, namun hal ini tidak akan terbentuk selama masih ada belenggu.
Tujuh faktor yang
dapat membelenggu God Spot (Fitrah) :
1. Prasangka
negatif
2. Prinsip
hidup
3. Pengalaman
4. Kepentingan
dan Prioritas yang subyektif
5. Sudut-sudut
pandang
6. Pembanding
yang tidak obyektif
7. Literatur-literatur
Enam prinsip (Mental
Building) yang didasarkan atas Rukun Iman, yaitu :
1. Membangun
prinsip bintang (Star Principle) sebagai pegangan hidup. Adalah kepemilikan
rasa aman intrinsic, kepercayaan diri yang tinggi, itegritas yang kuat,
bersikap bijaksana, dan memiliki tingkat motivasi yang tinggi, semua dilandasi
dan dibangun karena Iman kepada Allah SWT.
2. Memiliki
prinsip malaikat (Angel Principle) sehingga anda selalu dipercaya oleh orang
lain. Adalah seseorang yang memiliki tingkat loyalitas tinggi, komitmen yang
kuat, memiliki kebiasaan untuk mengawali dan memberi, suka menolong dan
memiliki sikap saling percaya.
3. Memiliki
prinsip kepemimpinan (Leadership Principle) yang akan membimbing anda menjadi
seorang pemimpin yang berpengaruh. Pemimpin sejati adalah seseorang yang selalu
mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain, sehingga ia dicintai.
Memiliki itegritas yang kuat, sehingga ia dipercaya pengikutnya. Selalu
membimbing dan mengajari pengikutnya. Memiliki kepribadian yang kuat dan
konsisten. Dan yang terpenting adalah memimpin berlandasan atas suara hati yang
fitrah (God-Spot).
4. Menyadari
akan pentingnya prinsip pembelajaran (Learning Principle) yang akan mendorong
kepada suatu kemajuan. Memiliki kebiasaan membaca buku dan membaca situasi
dengan cermat. Selalu berpikir kritis dan mendalam. Selalu mengevaluasi
pemikirannya kembali. Bersikap terbuka untuk mengadakan penyempurnaan. Memiliki
pedoman yang kuat dalam belajar, yaitu berpegang hanya kepada Allah SWT.
5. Mempunyai
prinsip masa depan (Vision Principle) sehingga anda akan selalu memiliki visi.
Selalu berorientasi pada tujuan akhir dalam setiap langkah yang dibuat.
Melakukan setiap langkah secara optimal dan sungguh-sungguh. Memiliki kendali
diri dan social, karena telah memiliki kesadaran akan adanya “Hari Kemudian”.
Memiliki kepastian akan masa depan dan memiliki ketenangan batiniah yang
tinggi, yang tercipta oleh keyakinan akan adanya “Hari Pembalasan”.
6. Memiliki
prinsip keteraturan (Well Organized Principle) sehingga tercipta suatu system
dalam suatu kesatuan Tauhid atau prinsip ESA didalam berpikir. Memiliki
kesadaran, ketenangan dan keyakinan dalam berusaha, karena pengetahuan akan
kepastian hokum alam dan hokum social. Sangat memahami akan arti penting sebuah
proses yang harus dilalui. Selalu berorientasi pada pembentukan system
(sinergi), dam selalu berupaya menjaga system yang telah dibentuk.
Yang bagaimanakah kepemimpinan yang penting itu?
1.
Kepemimpinan adalah kepribadian
yang menyebabkan sekelompok orang lain mencontoh dan mengikutinya. Kepemimpinan
adalah kepribadian yang memancarkan pengaruh, wibawa sedemikian rupa sehingga
sekelompok orang mau melakukan apa yang dikehendakinya.
2.
Kepemimpinan adalah seni, kesanggupan,
atau tehnik untuk membuat sekelompok orang mengikuti dan mentaati apa yang
dikehendaki membuat mereka antusias atau bersemangat untuk mengikutinya atau
bahkan sanggup berkorban.
3.
Kepemimpinan merupakan penyebab
kegiatan, proses atau kesediaan untuk mengubah pandangan atau sikap sekelompok
orang baika dalam organisasi formal maupun informal.
4.
Kepemimpinan adalah suatu sarana, alat
atau instrumen untuk membuat sekelompok orang mau bekerja sama, berdaya upaya
mentaati segala sesuatu untuk mencapai tujaun yang ditentukan.
5.
Kepemimpinan adalah memprodusir dan
memancarkan pengaruh terhadap sekelompok orang sehingga bersedia untuk mengubah
pikiran, pandangan, sikap, kepercayaan dll. Kepemimpinan dalam organisasai
formal, merupakan suatu proses yang terus-menerus, yang membuat anggota
organisasi giat dan berusaha memahami dan mencapai tujuan-tujuan yang
dikehendaki oleh pemimpin.
6.
Kepemimpinan adalah bentuk persuasi
(pendekatan), suatu seni membina kelompok oarng melalui human relation (hubungan kemanusiaan) dan motivasi yang tepat,
sehingga tanpa rasa takut mereka mereka mau bekerja sama, memahami dan mencapai
tujuan organisasi.
Kesimpulan:
Bahwa
kepemimpinan sebagai proses menggerakkan atau mempengaruhi orang lain (sebagai
sifat, kemampuan dan penampilan seseorang).
Kepemimpinan
ini menyangkut:
a.
Ada
keterlibatan orang lain dalam kegiatan mencapai tujuan.
b.
Ada
faktor tertentu (lain) yang ada pada pemimpin.
c.
Adanya usaha bersamaan serta pengerahan
berbagai sumber baik tenaga, dana, waktu maupun material.
Syarat Kepemimpinan
Seseorang belum dapat disebut pemimpin
apabila jiwanya bukan jiwa pemimpin.
Kualifikasi Pemimpin
Aktifitas seorang pemimpin pada dasarnya
dirahkan demi tercapainya tujuan melalui kelompok (orang lain) atau anggota
organisasi yang dipimpinnya. Oleh sebab itu pemimpin yang paling baik atau
berhasil adalah seseorang yang mampu mempengaruhi bukannya hanya bawahannya
melainkan juga rekan dan atasannya.
Tiga macam ciri seseorang yang berjiwa pemimpin
a.
Penglihatan sosial
b.
Kecakapan berfikir abstrak
c.
Keseimbangan emosi
Tugas pokok dan fungsi kepemimpinan
Secara
umum tugas pokok dan fungsi seorang pemimpin ada empat macam:
a.
Merumuskan dan mendefinisikan misi
organisasi
b.
Mengusahakan tercapainya tujuan
organisasi
c.
Mempertahankan keutuhan organisasi
d.
Menyelesaikan konflik
Tiga macam kelebihan yang dimiliki
seseorang yang berjiwa pemimpin
a.
Kelebihan dalam fikiran
b.
Kelebihan dalam rohaniah
c.
Kelebihan dalam badaniah
Tujuan lain yang harus dicapai
1.
Keterbukaan 6. Ketahanan dan pertahanan
2.
Kekeluargaan 7. Ke-KAMI-an dan Ke-KITA-an
3.
Kekompakan 8. Kerapihan
4.
Kebersamaan 9. Keberanian
5.
Kesatuan dan persatuan 10.
Keindahan
Kriteria Keberhasilan
Untuk mengetahui apakah seseorang
pemimpin berhasil dalam melaksanakan tugas, fungsi dan peranannya. Ada beberapa indikasi,
yaitu:
a.
Dinamika organisasi
b.
Pengaruh atau kewibawaan pemimpin
c.
Sikap bawahan terhadap atasan
Azas Kepemimpinan
Azas
adalah prinsip, landasan, dasar, patokan.
Azas-azas
kepemimpinan adalah prinsip, landasan, dasar, patokan-patokan agar dapat
menjalankan kepemimpinan dengan baik dan benar.
Tiga
Azas utama adalah:
1.
Ing Ngarso sing Tuludo
Seorang
pemimpin harus dapat tampil kedepan untuk memberikan teladan dan contoh yang
baik kepada bawahan, rekan dan atasannya.
2.
Ing madya magun karso
Ditengah-tengah
pasukan/ bawahnya seorang pemimpin harus dapat memberi semangat dan
mengembangkan tekad para pasukannya.
3.
Tut wuri handayani
Bila
seorang pemimpin berada dibelakang, dia harus dapat memberi dorongan (motivasi,
tekad) kepada seorang maupun seluruh pasukan.
Delapan
azas lainnya:
1.
Takwa kepada Tuhan YME
2.
Waspada Purba Wisesa (Waspada, awas,
korektif) waspada dan mengawasi serta sanggup dan berani mengoreksi anak
buahnya yang keliru.
3.
Ambeg Paraamarta, dapat memilih dengan
tetap mana yang harus dilakukan.
4.
Prasaja, tingkah laku yang sederhana,
tidak berlebihan.
5.
Satya (setia dan patuh) sikap loyal
yang timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan keatasan, serta
kesamping terhadap rekan-rekan.
6.
Gemi Nastiti, hemat dan cermat, yaitu
kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala
sesuatu yang benar-benar diperlukan.
7.
Blaka, jujur/ Terbuka, yaitu kemauan,
kerelaan, keberanian untuk mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya.
8.
Ikhlas, kemauan, kerelaan, keikhlasan
untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukannya kepada generasi
berikutnya.
Sifat-sifat Kepemimpinan, menjadi pemimpin yang baik
1.
Kekuatan jasmani yang baik
2.
Kekuatan rohani yang baik
3.
Semangat untuk mencapai tujuan
4.
Penuh antusias
5.
Ramah tamah dan penuh perasaan
6.
Integritas dan kejujuran
7.
Memiliki kecakapan teknis
8.
Menentukan keputusan
9.
Cerdas
10.
Kecakapan mengajar/ melatih
11.
Penuh keyakinan
12.
Keberanian
13.
Ulet dan tahan uji
14.
Adil
15.
Suka melindungi
16.
Penuh inisiatif
17.
Penuh daya tarik
18.
Simpatik
19.
Percaya pada diri sendiri
20.
Kecakapan menimbang
21.
Daya ingat yang baik
22.
Intelegensia yang baik
23.
Waspada
24.
Kegairahan
25.
Bertanggung jawab
26.
Rendah hati
27.
Kesigapan dan kecekatan
28.
Kesetiaan
29.
Penuh kebijakan
30.
Tanpa pamrih
31.
Memiliki humor yang segar
32.
Ketegasan
33.
Fleksibilitas
34.
Kemauan untuk mendengarkan
35.
Objektif
36.
Bersifat suka menolong
37.
Dan lain-lain
Fungsi Kepemimpinan , menjadi pemimpin yang baik
a.
Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin (yang berjiwa pemimpin) perlu membuat
perencanan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi dirinya sendiri.
b.
Fungsi memandang kedepan
Harus
mampu meneropong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap segala
kemungkinan
c.
Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan
kesetiaan ini bukan saja oleh penyangkut, tetapi juga untuk para pemimpin
tingkat tinggi, menengah, dan rendah dalam organisasi.
d.
Fungsi pengawasan
Fungsi
kepemimpinan yang harus senantiasa meneliti kemajuan pelaksanaan rencana.
e.
Fungsi mengambil keputusan
Tidak
ada penundaan dalam pengambilan keputusan. Bahkan ada yang tidak berani
mengambil keputusan, karena hal ini tidak mudah dilakukan.
f.
Fungsi memberi hadiah
Selalu
bersikap penuh perhatian terdahap anak buahnya. Pemimpin harus memberi
semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan
menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya.
Pemberian
anugerah berupa ganjaran, hadiah, pujian, ataupun ucapan terima kasih sangat
diperlukan oleh anak buahnya, sebab mereka merasa hasil jerih payahnya
diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.
g.
Fungsi menjalankan tugas
Seorang
pemimpin harus dapat menjalankan tugasnya dengan baik, selain itu dia harus
dapat menguasai/ menjalankan apa yang
menjadi tugas bawahannya.
h.
Fungsi Pemeliharaan
Seorang
pemimpin harus dapat memelihara komunikasi yang baik dengan bawahan, rekan
maupun atasannya.
Kemampuan Teknis Kepemimpinan
Untuk
mewujudkan fungsi kepemimpinan seseorang pemimpin memerlukan (paling tidak ada
tiga macam) kemapuan teknis, yaitu:
1.
Komunikasi
Komunikasi
bertujuan untuk memberikan pengaruh kepada seluruh anggota aorganisasi agar
mereka, baik secara perorangan atau
secara bersama, memahami misi atau tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
2.
Motivasi
Suatu
usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar mengarah kepada
tercapainya tujuan organisasi
3.
Pengambilan keputusan
Adalah
suatu proses pemilihan diantara tindakan-tindakan alternatif yang ada.
Sifat
pengambilan keputusan dapat dikategorikan kedalam tiga hal:
u
Keputusan perorangan (otoritas)
u
Keputusan konsultatif
u
Keputusan kelompok (konsensus)
Fungsi Kepemimpinan Pancasila
Adalah sikap yang mencerminkan sikap
konsisten dan konsekuaen dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila.
Kepemimpinan
Pancasila hanya bisa diwujudkan apabila ada keterpaduan antara nilai-nilai
luhur tradisional bangsa Indonesia
yang diwariskan nenek moyang dengan nilai moderisme barat yang positif, yaitu
berisi demokrasi, rasional efisiensi dan efektifitas.
Prinsip Astabrata
Prinsip
Astabrata adalah prinsip yang dianut Presiden Republik Indonesia
kedua, Presiden Soeharto.
Asta
brata berarti:
Asta=
delapan, Brata= pokok-pokok kepemimpinan
Jadi
Astabrata adalah delapan pokok kepemimpinan
Prinsip
Astabrata ini antara lain:
1.
Sifat
Bumi,
selalu menderma, memberi penghargaan kepada orang lain, rela berkorban termasuk
dirinya sendiri.
2.
Sifat
Air,
pemaaf membuat senang orang lain, tidak mudah tersinggung, segera pulih kembali
setelah mengalami hal yang tidak menyenangkan.
3.
Sifat
Api,
menindak tegas semua orang yang berbuat salah tanpa pandang bulu, dapat sabar
dan marah tanpa terlihat.
4.
Sifat
Angin, tidak pernah berhenti meneliti, memperhatikan manusia,
dapat menjelma menjadi besar dan kecil, jalannya tanpa batas, pamrihnya tidak
dapat ditandai, kalau ditolak tidak marah, kalau terkena tidak tersinggung.
Seorang
pemimpin dapat menjadi besar bila dia sedang memimpin dalam menghadapi suatu
masalah, dan menjadi kecil artinya dia menjadi sesama (sederajat) dengan
bawahannya.
5.
Sifat
Matahari, Tidak terburu-buru dalam mengambil suatu tindakan,
merendah dalam tutur bahasa, tidak tergesa-gesa dalam memperoleh sesuatu,
selalu berhati-hati, bisa membujuk dan merayu agar mudah dalam menguasai.
6.
Sifat
Bulan, dapat membuat gembira semua orang, manis senyumnya, halus
budinya, dan dapat memberi kegembiraan kepada seisi jagad.
7.
Sifat
Bintang, tegas, tidak mudah tergoda, tidak gentar menghadapi
cobaan, percaya diri, terus terang dan tidak menutup-nutupi.
8.
Sifat
Mendung, adil dalam menggunakan kekuasaan, memberi hadiah bagi yang
berjasa dan menghukum yang salah.
v659d8kcfdg487 sex toys,wholesale sex toys,wholesale sex dolls,sex toys,wolf dildo,penis rings,dog dildo,dog dildo,realistic dildo q049t2thjum336
BalasHapusb868l6blasc173 Discreet Vibrators,dildo,wholesale sex toys,Butterfly Vibrator,vibrators,dildo,bullets and eggs,vibrators,prostate massagers f659p1jbzpf930
BalasHapus